Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi. Semoga Allah memberkahi Jum’at kita dan menjernihkan hati dan pikiran kita.
⚘️
JUM’AT CALL:
Orang yang merasa tinggi karena kedudukannya, sejatinyalah kedudukannya terlampau tinggi untuknya.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi. Semoga Allah memberkahi Jum’at kita dan menjernihkan hati dan pikiran kita.
⚘️
JUM’AT CALL:
Orang yang merasa tinggi karena kedudukannya, sejatinyalah kedudukannya terlampau tinggi untuknya.
Oleh: H. Addin Jauharudin, Ketua Umum PP GP Ansor
Memasuki tahun baru 2025, Ketua Umum PP GP Ansor, Gus Addin Jauharudin, menyampaikan catatan refleksi dan rencana strategis yang ia sebut sebagai "Ansor Masa Depan." Langkah ini diambil untuk mempersiapkan kader-kader Ansor menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045 dan memanfaatkan bonus demografi 2034.
Dalam pesan akhir tahun yang dipublikasikan secara resmi, Gus Addin menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, sehat, cerdas, dan mandiri. Ia mengajak seluruh kader GP Ansor untuk bersiap menjadi bagian dari generasi produktif yang mampu membawa Indonesia keluar dari jebakan negara berkembang (middle income trap).
Ansor Kuat:
Fokus pada penguatan ideologi kebangsaan, kaderisasi, pemahaman agama, dan aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah. Gus Addin menekankan pentingnya menjaga praktik ibadah sehari-hari, kemampuan membaca Al-Qur'an, dan memperkuat nilai-nilai keimanan.
Ansor Sehat:
Menjaga kesehatan fisik dan mental menjadi prioritas utama. Untuk itu, Gus Addin mendorong setiap kader Ansor untuk aktif berolahraga, menjaga pola makan, dan mengelola kesehatan mental. Ia juga mengusulkan pendirian klinik pratama di setiap provinsi untuk melayani kader, keluarga kader, dan masyarakat sekitar.
Ansor Cerdas:
Meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan formal maupun profesional menjadi agenda utama. Kader Ansor didorong untuk menempuh pendidikan tinggi, meningkatkan keterampilan, dan berinovasi sesuai kebutuhan zaman. Selain itu, modernisasi lembaga pendidikan yang dimiliki oleh kader juga menjadi fokus penting.
Ansor Mandiri:
Kemandirian ekonomi kader menjadi salah satu kunci menuju kesejahteraan. Gus Addin mendorong kader Ansor untuk memulai usaha dari skala kecil, membangun jejaring komunitas, hingga beranjak ke level korporasi dan pasar modal.
Menurut Gus Addin, masa depan hanya dapat diraih dengan SDM yang berkualitas, bisnis yang mumpuni, kesehatan yang terjaga, dan kepemimpinan yang kuat. "Saatnya kita mulai dan kita cintai," tegasnya.
Langkah strategis "Ansor Masa Depan" ini diharapkan mampu menjawab tantangan zaman dan membawa Ansor menjadi organisasi yang adaptif, progresif, dan kontributif dalam membangun bangsa.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi. Semoga Allah memberkahi Jum’at kitadan menganugerahi kita kesehatan lahir-batin.
⚘️
JUM’AT CALL:
Menghargai orang lain, meninggikan harga diri sendiri.
Kabar duka datang dari keluarga besar Gerakan Pemuda Ansor. Ketua Pimpinan Pusat Lembaga Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor, K. H. R. Mahfudz Hamid, atau yang akrab disapa Gus Apud, telah berpulang ke rahmatullah.
Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, H. Addin Jauharudin, bersama seluruh jajaran Keluarga Besar GP Ansor dan Banser, menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian Gus Apud. Dalam pernyataannya, beliau mendoakan agar amal baik dan keteladanan Gus Apud diterima oleh Allah SWT.
“Kami bersaksi beliau adalah orang baik, sosok pengayom yang ramah bagi kita sekalian,” ungkap H. Addin Jauharudin.
Doa juga dipanjatkan bagi keluarga besar, kerabat, sahabat, dan para kader yang ditinggalkan, agar senantiasa diberikan kesabaran dalam menghadapi kehilangan ini.
Semasa hidupnya, Gus Apud dikenal sebagai pribadi yang penuh kasih, pengayom umat, dan teladan dalam berdakwah melalui Majelis dzikir dan sholawat Rijalul Ansor. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi seluruh anggota dan kader GP Ansor serta masyarakat yang mengenalnya.
Semoga Allah SWT melapangkan jalan Gus Apud menuju surga-Nya. Al-Fatihah.
Hujan perlahan jatuh di halaman Masjid KH Abdurrahman Wahid, Kantor Pimpinan Pusat GP Ansor. Seolah alam turut berduka, rintik itu hadir kala nama Riyanto kembali dikenang. Riyanto, seorang pahlawan kemanusiaan dari Banser, selalu menjadi simbol keberanian dan pengorbanan tanpa pamrih.
Di tengah suasana syahdu itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, H. Addin Jauharudin, berdiri memegang ponsel yang berisi poin-poin sambutannya. Namun, ia tak membacanya secara lengkap. Dengan suara yang sarat emosi, Bang Ketum mempercepat penyampaian, berbicara singkat namun penuh makna.
“Saya merasa kurang pantas berdiri di sini untuk menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan. Karena sesungguhnya, pahlawan sejati adalah Gus Dur, Riyanto, dan para sahabat Ansor Banser yang telah menjadi pejuang kemanusiaan serta pejuang Ansor, Banser, hingga Nahdlatul Ulama,” ucapnya dengan penuh penghormatan.
Pidato Pidato Kemanusiaan ini diberi judul “Raksasa itu Bernama Riyanto”, sebuah penghormatan yang mengingatkan kita semua akan keteladanan dan keberanian Riyanto. Nama yang tak pernah dilupakan, sebuah kisah pengorbanan yang abadi dalam ingatan dan hati keluarga besar Ansor dan Banser.
Hujan yang turun seolah menjadi simbol bahwa langit pun turut bersedih, namun juga menjadi saksi atas semangat dan nilai kemanusiaan yang terus dijaga oleh Ansor dan Banser. Riyanto telah menjadi bagian dari sejarah yang tak lekang oleh waktu, menginspirasi generasi untuk terus melanjutkan perjuangan kemanusiaan.
Selamat jalan, Riyanto. Namamu tetap raksasa dalam kenangan kami.