Thursday, October 2, 2025

MDS Rijalul Ansor - Menjaga Ruh Gerakan Pemuda Ansor dengan Dzikir dan Sholawat

Logo MDS Rijalul Ansor
Logo MDS Rijalul Ansor


Jakarta - Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor menjadi pilar spiritual dalam tubuh Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Di tengah dinamika sosial, politik, dan kemasyarakatan, MDS hadir sebagai penyeimbang ruhani, memastikan setiap langkah kader tetap berlandaskan nilai keislaman yang bersumber dari tradisi Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah.


MDS Rijalul Ansor tidak hanya menjadi wadah dzikir dan sholawat, tetapi juga ruang pendidikan ruhani serta penguatan ideologi keagamaan. Melalui kegiatan seperti khataman Al-Qur’an, Maulid Simtudduror, tahlil, dan pengajian kitab kuning, para kader dibekali kekuatan batin yang berpadu dengan semangat sosial dan intelektual.


Dalam berbagai acara GP Ansor, Rijalul Ansor kerap mengambil peran penting di awal maupun akhir kegiatan, memimpin doa, dzikir, dan sholawat Nabi. Hal ini melambangkan bahwa setiap gerakan kader dimulai dengan niat yang lurus dan ditutup dengan penghambaan kepada Allah.


Selain menjaga spiritualitas internal, Rijalul Ansor juga aktif menggerakkan dakwah sosial. Berbagai kegiatan seperti santunan anak yatim, safari dakwah, hingga tabligh akbar menjadi bagian dari peran mereka dalam membumikan Islam yang ramah, inklusif, dan penuh kasih sayang.


Para penggerak Rijalul Ansor umumnya adalah ustaz atau kiai muda dari kalangan NU, alumni pesantren, serta tokoh muda yang aktif berdakwah. Mereka tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga mampu menyapa generasi muda dengan pendekatan segar yang relevan dengan kehidupan modern.


Keunikan Rijalul Ansor terletak pada perpaduan spiritualitas dan kebangsaan. Dalam setiap dzikir dan sholawat, selalu terselip doa-doa untuk bangsa, persatuan, dan keselamatan umat. Inilah yang membedakan Rijalul Ansor dari kelompok keagamaan lain yang cenderung eksklusif.


Dengan slogan “Menjaga Ruh Gerakan”, MDS Rijalul Ansor menegaskan bahwa GP Ansor bukan hanya gerakan sosial atau politik, melainkan juga gerakan dakwah yang berakar kuat pada nilai-nilai ruhani, cinta Rasul, serta warisan ulama. Selama dzikir dan sholawat terus menggema, semangat Ansor diyakini akan tetap menyala dalam denyut nadi pemuda NU.

Read More

BUMA - Sayap Ekonomi GP Ansor untuk Kemandirian dan Pemberdayaan Umat

 

BUMA (Badan Usaha Milik Ansor).
BUMA (Badan Usaha Milik Ansor).


Jakarta - Gerakan Pemuda (GP) Ansor memperkuat langkah kemandirian ekonominya dengan membentuk BUMA (Badan Usaha Milik Ansor). Entitas ini hadir sebagai sayap bisnis resmi organisasi yang dirancang untuk mengelola unit usaha produktif, menjalin kemitraan strategis, serta mengembangkan model bisnis berbasis komunitas.


BUMA bukan sekadar instrumen pendukung operasional, melainkan bagian dari strategi besar GP Ansor untuk menciptakan dampak ekonomi bagi kader dan masyarakat. Sejalan dengan semangat berdikari, BUMA menegaskan bahwa organisasi kepemudaan dapat mandiri secara finansial tanpa bergantung penuh pada bantuan eksternal.



Dalam implementasinya, BUMA mengelola beragam sektor usaha yang disesuaikan dengan kebutuhan komunitas dan potensi lokal. Mulai dari ritel, layanan digital, logistik, pertanian, hingga jasa keuangan berbasis komunitas, semua unit usaha diarahkan menjadi sumber pembiayaan alternatif sekaligus sarana pemberdayaan masyarakat.


Lebih dari itu, BUMA berfungsi sebagai wadah kaderisasi ekonomi. Para kader muda GP Ansor dilibatkan aktif dalam manajemen usaha, pelatihan kewirausahaan, hingga praktik pengelolaan bisnis modern. Dengan begitu, GP Ansor tidak hanya melahirkan kader yang kuat secara ideologi dan spiritual, tetapi juga tangguh dalam bidang ekonomi.


Direktur Utama BUMA
Direktur Utama BUMA


Dari sisi tata kelola, BUMA menerapkan pendekatan manajerial profesional, transparan, dan akuntabel. Struktur organisasi yang agile serta sistem pelaporan berbasis digital menjadi fondasi dalam menciptakan bisnis yang result-oriented. BUMA juga membuka ruang kolaborasi dengan sektor swasta, BUMN, maupun lembaga mitra untuk mengembangkan usaha-usaha strategis yang berdampak langsung bagi anggota dan masyarakat.


Ke depan, BUMA diharapkan menjadi model usaha ormas keagamaan yang profesional, mandiri, dan berkelanjutan. Dengan prinsip berbasis kader, berorientasi pasar, dan berjiwa sosial, BUMA berambisi menjadi kekuatan ekonomi umat yang mampu bersaing di level nasional maupun global, sekaligus memperkuat peran GP Ansor dalam pembangunan bangsa.

Read More

Ansor University - Inovasi Pendidikan Kader GP Ansor untuk Cetak Pemimpin Berdaya Saing Global

 


Jakarta - Ansor University hadir sebagai terobosan baru Gerakan Pemuda (GP) Ansor dalam membangun sumber daya manusia unggul. Platform ini bukan sekadar ruang belajar, tetapi juga wadah kaderisasi modern yang menggabungkan intelektualitas, spiritualitas, dan profesionalitas.


Inisiatif ini lahir dari kesadaran bahwa organisasi kepemudaan tidak hanya berfungsi sebagai motor perjuangan ideologi dan sosial, melainkan juga harus berperan sebagai institusi pembangun peradaban. Ansor University pun dirancang untuk memperkuat ekosistem pendidikan kader berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.


Berbeda dari perguruan tinggi formal, Ansor University bergerak sebagai institusi nonformal yang memadukan pendekatan akademik dengan praktik lapangan. Melalui berbagai program seperti pelatihan, kursus daring, sertifikasi, hingga seminar nasional dan internasional, platform ini fokus pada penguatan kapasitas kader di bidang kepemimpinan, manajemen organisasi, ekonomi digital, keamanan siber, dakwah, dan kewirausahaan sosial.


Download Logo Ansor University PNG
Download Logo Ansor University PNG


Untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia, Ansor University menggunakan Learning Management System (LMS) yang terintegrasi secara digital. Sistem ini memungkinkan kader, bahkan di daerah terpencil, untuk mengakses pendidikan berkualitas tanpa batas geografis. Tak hanya sebagai peserta, setiap kader juga berpeluang menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran.


Lebih jauh, Ansor University tidak hanya membekali ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai. Kurikulumnya berbasis Ahlussunnah wal Jama’ah, nasionalisme, dan semangat kepeloporan, sehingga setiap kader dididik menjadi pemimpin yang berintegritas serta tetap berpijak pada tradisi dan keindonesiaan.



Ke depan, Ansor University diharapkan berkembang menjadi pusat keunggulan pendidikan kader ormas keagamaan, bahkan di tingkat global. Dengan memperluas jejaring kemitraan dan memperkuat infrastruktur digital, GP Ansor menunjukkan bahwa transformasi pendidikan dan digitalisasi dapat berjalan beriringan untuk melahirkan generasi masa depan yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing.

Read More

Wednesday, October 1, 2025

Meneguhkan Keadaban Demokrasi - Belajar dari Tauladan Para Pendiri Bangsa

 



Jakarta — Demokrasi Indonesia berdiri di atas fondasi yang kokoh berkat peran penting organisasi masyarakat sipil, organisasi profesi, dan partai politik. Mereka adalah pilar demokrasi yang menjadi kanal aspirasi rakyat, sekaligus ruang bagi kebebasan berpendapat, berekspresi, dan berkumpul.


Namun, dinamika demokrasi seharusnya mencerminkan keadaban politik, bukan sebaliknya. Visi-misi yang diperjuangkan, gagasan yang diperdebatkan, serta argumen yang diadu mestinya menjadi energi positif, bukan berubah menjadi konflik fisik yang berujung pada kericuhan atau bahkan aksi saling lempar kursi.


Sejarah bangsa memberikan teladan berharga. Para pendiri bangsa, meskipun memiliki perbedaan ideologi yang tajam, tetap menjunjung tinggi etika demokrasi. Perdebatan dalam rapat-rapat pembentukan negara dijalani dengan adu pikiran, bukan adu fisik. Kalah dan menang diterima dengan lapang dada, bukan dengan merusak tatanan yang ada.


Ironisnya, dalam dinamika politik saat ini, egoisme kelompok kerap kali menutupi nilai luhur tersebut. Padahal, Indonesia kaya akan teladan bangsa yang mampu menjaga perbedaan dalam bingkai persatuan dan keadaban.


Momentum ini menjadi pengingat bagi seluruh elemen bangsa untuk kembali meneguhkan keadaban demokrasi sebagai ruh kehidupan berpolitik di Indonesia.

Read More

Selamat Memperingati Hari Kesaktian Pancasila 2025 - Menyatukan Perbedaan, Menguatkan Bangsa


 

Jakarta – Setiap 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila sebagai momentum merefleksikan nilai persatuan dan ketangguhan bangsa. Pancasila adalah ideologi yang disaktikan oleh perbedaan yang menyatu dalam keridhoan Tuhan, menjadi pedoman hidup bangsa di tengah arus perubahan zaman.


Di tengah berbagai ancaman, baik dari krisis global, konflik geopolitik, hingga tantangan disrupsi digital, Pancasila tetap menjadi fondasi kokoh yang menjaga Indonesia tetap berdiri teguh. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya — Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan — relevan untuk menjawab setiap gejolak zaman.


Momentum Hari Kesaktian Pancasila 2025 diharapkan mampu memperkuat komitmen kebangsaan seluruh rakyat Indonesia. Dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman, bangsa ini tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga tumbuh sebagai bangsa yang tangguh, adil, dan bermartabat.


“Semoga kesaktian Pancasila menjadikan bangsa Indonesia semakin kuat menghadapi segala tantangan. Selamat memperingati Hari Kesaktian Pancasila,” demikian pesan peringatan tahun ini.

Read More